Beberapa waktu lalu, Atelier Riri pernah membuat diskusi yang cukup menarik, di twitter kami, tentang karakter arsitek dalam film. Waktu itu hashtag yang digunakan adalah #architectinmovies. Kali ini Atelier Riri tidak akan menuliskan ulang tweet-tweet waktu itu, tapi di artikel ini kita akan coba highlight, kira-kira apa ya yang membuat Hollywood senang sekali memasukkan karakter arsitek, dalam film produksinya?
Ada sebuah artikel berbahasa Inggris, yang lumayan panjang, yang mengulas soal ini, Anda bisa membacanya di sini. Beberapa di antara ulasan tersebut boleh kita amini, tapi kami punya pendapat juga soal ada apa dengan karakter seorang arsitek, yang membuat Hollywood terpesona.
- Arsitek kerap digambarkan sebagai pekerja keras dan profesional, terutama di negara-negara maju. Di Indonesia sudah digambarkan demikian belum, ya?
- Gedung-gedung berdesain menarik selalu menarik pula untuk dilihat. Siapa yang tidak terpesona dengan gedung-gedung skyscrapers dan kesibukan kota Manhattan, atau mungkin puri-puri klasik Inggris yang bergaya gothic, atau mungkin rumah-rumah eksotik bergaya etnik seperti di Jawa atau Bali? Kalau kita bicara tentang bangunan, arsitek adalah yang pertama muncul di kepala.
- Arsitek adalah profesi yang unik. Katakanlah Anda seorang arsitek, ketika Anda sukses dan kaya, orang-orang akan turut berbahagia. Tapi jangan khawatir kalaupun Anda gagal dan frustasi karenanya, orang-orang akan berpikir Anda sudah berusaha terlalu keras. Ajaib!
- Banyak yang bisa disaksikan dari seorang arsitek, dalam hal proses kerja. Orang bisa melihat Anda bekerja di drafting table ditemani T-Square, sibuk dengan maket, atau mengawasi lokasi pembangunan, tidak lupa dengan mengenakan helm proyek tentunya. Tidak sama halnya dengan desainer grafis misalnya, apa yang bisa dilihat? Ia sibuk dengan komputernya dan menghasilkan desain yang bagus, tapi kita tidak bisa melihat wujud kerjanya.
- Percaya atau tidak, profesi arsitek dianggap keren! Itu sebabnya dalam film, karakter arsitek selalu disandingkan dengan wanita-wanita cantik.
- Arsitektur melibatkan dua hal yang seringkali bertolak belakang, seni dan sains. Profesi yang menggabungkan dua hal tadi terbilang jarang, dan yang jarang itu biasanya menarik.
- Arsitek selalu cocok untuk tokoh laki-laki, bukan berarti perempuan tidak cocok jadi arsitek, lho. Tapi kenyataannya di Hollywood, profesi arsitek umumnya diberikan pada actor – bukan aktris, karena konon di negara maju macam Amerika pun, masih ada isu gender dalam profesi yang satu ini.
Untuk para arsitek wanita, jangan sedih! Beberapa film Hollywood juga menggunakan karakter arsitek wanita, kok. Seperti yang diperankan oleh Michelle Pfeiffer dalam “One Fine Day”, Julianne Moore dalam “The Kids are All Right”, atau dalam film “Firewall” dimana karakter arsitek diperankan oleh Virgina Madsen. Tidak sebanyak yang diperankan laki-laki, sih, tapi pasti akan semakin banyak nantinya, mengingat semakin banyak arsitek wanita yang berprestasi.
Nah, buat para arsitek, sekarang saatnya melihat ke dalam diri masing-masing dan bertanya, “Apakah karakter-karakter arsitek dalam film itu nyata adanya?” Sebagai arsitek, sih, tidak ada salahnya merasa bangga bisa berada di film-film keren dari Inception hingga yang bergenre romantis maca Love Actually. Tapi opini dan ekspektasi masyarakat yang mendasari penciptaan karakter arsitek dalam film tadi, rasanya cukup tinggi, ya. (Nisa)
Baca blog ini dalam bahasa Inggris, baca di sini.