Skip to main content

2022

Bintaro, 16 September 2022, “Sebuah hunian adalah awal dari inspirasi”, satu kalimat yang mengawali buku More or Less, sebuah proyek buku kolaborasi Atelier Riri sebagai arsitek, Andreaswidi sebagai fotografer, dan Tedanesia untuk desain grafis. Arsitektur dalam beragam spektrum kehadirannya membawa Atelier Riri melalui evolusi dan perubahan sejalan dengan waktu.

Di sinilah Andreaswidi sebagai fotografer mengambil andil untuk menangkap bingkai-bingkai visual yang membawa banyak cerita. Mengabadikan bagaimana cahaya matahari, tumbuhan, hewan peliharaan, dan manusia berinteraksi dengan bidang-bidang arsitektur rancangan Atelier Riri.

Kadang ruang harus terbuka lebar dan mengundang cahaya matahari masuk, terkadang justru harus dibatasi dan direduksi. Perjalanan arsitektur Atelier Riri dari rumah ke rumah memiliki cerita yang berbeda dan menjawab problem yang berbeda-beda pula. Material pun tidak bisa hadir dengan sama ketika harus mengemban fungsi yang berbeda di setiap bangunannya.

Buku ini tidak bercerita degan bahasa formal dan kaku. Menceritakan desain dan bagaimana kehidupan berubah dan mengubah arsitekturnya dengan sudut pandang Novriansyah Yakub, Principal dari Atelier Riri memaparkan pemikiran desainnya. “Besar harapan bahwa isi buku ini akan sampai tidak hanya ke kalangan dari dunia arsitektur saja, tetapi juga seniman, fotografer, atau fashion designer serta memberikan inspirasi untuk menciptakan karya seni lainnya. Di sisi lain, buku ini juga diperuntukkan bagi publik atau orang awam untuk menikmati arsitektur, fotografi, dan juga desain grafis dengan lebih casual.”

Sementara itu, Andreas Perbowo Widityawan dari Andreaswidi Photography mengabadikan karya-karya Atelier Riri dengan melibatkan spontanitas dan menjadi wujud apresiasi terhadap ruang, detail, dan karya tersebut secara keseluruhan. “Sering kali saya terbawa perasaan untuk mengabadikan angle-angle yang sebelumnya tidak ada dalam konsep. Namun spontanitas ini membuktikan bagaimana arsitektur karya Atelier Riri menggugah melalui ruang dan detailnya,”jelasnya.

More/Less ini juga menjadi ajang ekslorasi ketiga kolaborator dalam meramu sebuah pengalaman literasi yang baru dan menyegarkan. “Tedenesia menyuguhkan desain yang playful dan interaktif agar pembaca buku ini bisa mendapatkan pengalaman unik dan casual dari buku yang membahas tentang arsitektur,” jelas Dodo Aldiano dari Tedenesia.

Book launching More/Less by Atelier Riri x Andreaswidi x Tedanesia ini dilaksanakan di Creativo Marketing Gallery di Bintaro dan menjadi bagian dari Bintaro Design District 2020 yang diselenggarakan tahun ini setelah tertunda karena pandemi. Harapannya buku ini bisa membuat pembacanya memiliki apresiasi lebih dalam tentang arsitektur, fotografi, desain grafis, dan bagimana hidup selalu menjadi inspirasi bagi insan kreatif.

___________________________

Tentang Atelier Riri:

Novriansyah Yakub memulai debut sebagai arsitek dengan membuka biro Atelier Riri pada tahun 2005. Bermula dari proyek hunian, kini proyek Atelier Riri telah merambah ke bangunan komersial, hospitality, dan office. Atelier Riri juga mengembangkan konsep hunian prefab yang memberikan alternatif bagi konstruksi hunian yang lebih terencana, hemat, dan produktif.

IG @atelierriri , www.atelierriri.com

Tentang Andreaswidi:

Andreas Perbowo Widityawan memiliki latar pendidikan arsitektur yang kemudian membawanya tertarik pada dunia fotografi khususnya fotografi arsitektur.  Khususnya tahun 2019 ketika mulai mengunggah karya-karya fotografinya untuk rekan arsitek atau klien dengan nama Andreaswidi-Architectural Photografer. Berbasis di Yogyakarta.

IG @andreaswidi

Tentang Tedanesia Creative Studio:

Studio kreatif di Yogyakarta yang secara independen berkarya di antara lintas bidang arsitektur, interior, product, branding, dan instalasi.

IG @tedanesia